http://jurnalpilarprofesi.com/index.php/jpp/issue/feed Jurnal Pilar Profesi 2020-12-20T01:05:39+07:00 Ricky Conrad Tigor, ST jurnalpilarprofesi@gmail.com Open Journal Systems <p>Jurnal Pilar Profesi diterbitkan oleh PT. Pilar Pengembangan Profesi yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa</p> http://jurnalpilarprofesi.com/index.php/jpp/article/view/1 KAJIAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SEMEN GGBFS DAN OPC DENGAN CURING AIR ES PT KRAKATAU SEMEN INDONESIA 2020-10-24T10:49:48+07:00 Muri Raharja muriraharja@yahoo.co.id Dyah Kusumastuti muriraharja@yahoo.co.id <p>Menggantikan sebagian semen dalam beton merupakan alternative menangani limbah. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkenalkan <em>Ground Granulated Blast Furnace Slag </em>(GGBFS) hasil inovasi PT. Krakatau Steel Indonesia, menguji sifat fisik dan mekanis beton normal dan GGBFS sebagai pengganti parsial semen. Penelitian menggunakan metode eksperimen di laboratorium yang terdiri dari 2 (dua) komposisi campuran semen : agregat (pasir dan krikil) yaitu &nbsp;1: 2.5 dengan nama sampel 2.5 dan 1 : 3.5 nama sampel 3.5. Variasi prosentas penggantian semen dengan GGBFS 0%, 40%, 50% dan 60%. Nama sampel 2.5-0, 2.5-40, 2.5-50 2.5-60, 3.5-0, 3.5-40, 3.5-50, 3.5-60. Benda uji menggunakan silinder Ø 15 cm tinggi 30 cm berjumlah 24 buah. Benda uji direndam di dalam laboratorium. Pengujian sifat fisik dan mekanis terdiri dari : slump, berat jenis, dan kuat tekan umur 28 hari. Hasil uji slump test 12 – 20 cm. Hasil pengujian berat jenis 2.5 : 31.47 kg/m<sup>3</sup>- 31.75 kg/m<sup>3</sup>, dan kuat tekan 28,38 Mpa – 41.72 MPa. Hasil pengujian berat jenis dan kuat tekan 3.5 : 31.37 kg/m<sup>3</sup>- 31.70 kg/m<sup>3</sup>, dan kuat tekan : 28.83 MPa – 48.08 MPa. Berdasarkan hasil uji berat jenis dan kuat tekan yang dilakukan beton hasil eksperimen masuk kriteria sebagai beton Normal.</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Beton,GGBFS, Curing, sifat mekanis</em></p> 2020-12-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 http://jurnalpilarprofesi.com/index.php/jpp/article/view/2 KAJIAN BETON RINGAN MENGGUNAKAN SEMEN SLAG DAN LIMBAH BATA RINGAN SEBAGAI AGREGAT KASAR 2020-10-24T10:52:38+07:00 Apriyan Susanto apriyansusanto90@gmail.com Pio Ranap Tua Naibaho apriyansusanto90@gmail.com Sarjono Puro Sarjono Puro purosipit@yahoo.co.id <p>Pemanfaatan limbah bata ringan sebagai agregat dalam pembuatan beton ringan dan pemanfaatan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) menggantikan sebagian semen dalam beton merupakan alternatif menangani limbah. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkenalkan <em>Ground Granulated Blast Furnace Slag </em>(GGBFS) hasil inovasi PT. Krakatau Steel Indonesia, menguji sifat fisik dan mekanis beton ringan dengan memanfaatkan limbah bata ringan dari beberapa proyek konstruksi di Jakarta sebagai agregat beton ringan dan GGBFS sebagai pengganti parsial semen. Penelitian menggunakan metode eksperimen di laboratorium yang terdiri dari 2 (dua) komposisi campuran semen : agregat (pasir dan limbah bata ringan) yaitu&nbsp; 1: 2,5 diberi kode BR 2.5 dan 1 : 3,5 diberi kode BR 3.5. Variasi persentase penggantian semen dengan GGBFS 0%, 30%, 50% dan 70%. Kode sample BR 2.5-0, BR 2.5-30, BR 2.5-50, BR 2.5-70, BR 3.5-0, BR 3.5-30, BR 3.5-50 dan BR 3.5-70. Benda uji menggunakan silinder Ø 15 cm tinggi 30 cm berjumlah 24 buah. Benda uji direndam di dalam laboratorium. Pengujian sifat fisik dan mekanis terdiri dari: <em>slump</em>, berat jenis, dan kuat tekan umur 28 hari. Hasil uji <em>slump</em> test 12 – 20 cm. Hasil pengujian berat jenis BR 2.5 adalah 1.515,72 kg/m<sup>3</sup> – 1.591,19 kg/m<sup>3</sup>, dan kuat tekan 5,61 MPa - 8.31 MPa. Hasil pengujian berat jenis dan kuat tekan BR 3.5 adalah 1.924,53 kg/m<sup>3</sup> – 1.968,55 kg/m<sup>3</sup>, dan kuat tekan&nbsp; 6,16 MPa - 13,82 MPa. Berdasarkan hasil uji berat jenis dan kuat tekan yang dilakukan beton hasil eksperimen masuk kriteria sebagai beton ringan.</p> 2020-12-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 http://jurnalpilarprofesi.com/index.php/jpp/article/view/3 ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI BERDASARKAN POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI TALANG KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN 2020-10-24T10:56:25+07:00 Megawati Megawati megatahir@gmail.com <p>Salah satu usaha peningkatan produksi pangan khususnya padi adalah tersedianya air irigasi di sawah – sawah sesuai dengan kebutuhan. Daerah irigasi biasanya merupakan areal persawahan yang membutuhkan banyak air untuk produksi padi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meganalisis kebutuhan air irigasi berdasarkan pola tanam untuk mendapatkan pola tanam terbaik sesuai dengan ketersediaan air yang ada pada daerah studi yaitu Daerah Irigasi Bendung Talang Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten yang memiliki luas sebesar 894 ha. Metode pada penelitian ini menggunakan metode aljabar rata – rata untuk menghitung curah hujan rata – rata dan metode Penman – Monteith untuk evapotranspirasi potensial/acuan. Dari curah hujan rata –rata di dapat hasil curah hujan efektif untuk padi dan palawija. Curah hujan efektif dan evapotranspirasi akan digunakan untuk menghitung kebutuhan air irigasi di sawah. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan didapat nilai curah hujan maksimum rata – rata yaitu sebesar 202 mm yang terjadi pada bulan Desember-2 dan minimum sebesar 1 mm pada bulan September-1. Berdasarkan 24 alternatif pola tanam Padi – Padi – Palawija didapatkan pola tanam optimum dengan nilai NFR sebesar 7,82 mm/hari atau sama dengan 0,905 ltr/dtk/ha pada alternatif-23. Dari alternatif-23 jika dipakai pola tanam menjadi Padi – Padi – Padi dihasilkan NFR untuk masa tanam Padi III sebesar 12,32 mm/hari atau sama dengan 1,426 ltr/dtk/ha.</p> 2020-12-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 http://jurnalpilarprofesi.com/index.php/jpp/article/view/5 Pemanfaatan Limbah Gypsum dan Precast Sebagai Bahan Campuran Beton Ringan 2020-10-24T11:08:25+07:00 Apriyan Susanto wawanapoetra93@gmail.com Wawan Agung Saputra wawanapoetra93@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi faktor air semen terhadap kuat tekan, tarik belah,kuat lentur dan MoE dengan menggunakan limbah <em>gypsum</em> dan <em>Precast</em>. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen. Benda uji pra desain beton ringan dari setiap varian fas 150 berjumlah 12 benda uji, fas 200 berjumlah 12 benda uji, fas 250 berjumlah 12 benda uji dan fas 300 berjumlah 12 benda uji dan dilakukan pengujian kuat tekan dengan fase umur 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari. Benda uji desain beton ringan diambil dari nilai yang tertinggi dari pengujian kuat tekan. Hasil tertinggi yang diperoleh dari setiap varian yaitu varian fas 300, dari varian fas 300 dilakukan pengujian kuat tekan yang berjumlah 3 benda uji, tarik belah 3 benda uji, kuat lentur 3 benda uji dan MoE 1 benda uji. Untuk mendapatkan hasil perlu dilakukan pengujian kadar lumpur, serap air, berat jenis, kuat tekan dengan mengunakan silinder dengan dimensi Ø 15 cm dan tinggi 30 cm, tarik belah dengan mengunakan silinder dengan dimensi Ø 15 cm dan tinggi 30 cm, kuat lentur dengan mengunakan balok dengan dimensi panjang 60 cm, lebar 15 cm dan tinggi 15 cm dan MoE dengan mengunakan silinder dengan dimensi Ø 15 cm dan tinggi 30 cm dari beton ringan dengan agregat kasar limbah <em>gypsum</em> dan<em> precast.</em> Hasil pengujian pra desain kuat tekan dari masing-masing komposisi varian fas dan fase umur beton didapatkan&nbsp; nilai yang tertinggi yaitu fas 150 di umur 28 hari didapatkan 2,75 Mpa,&nbsp; fas 200 di umur 28 hari didapatkan 3,47 Mpa, fas 250 di umur 28 hari didapatkan 5.21 Mpa Mpa, fas 300 di umur 28 hari didapatkan 7.30 Mpa. Hasil pengujian desain dengan komposisi varian fas 300 dari fase umur beton 28 hari menghasilkan nilai kuat tekan 7.30 Mpa, kuat tarik belah 0,616 Mpa, kuat lentur 11.38 kg/cm2 dan Moe</p> 2020-12-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020 http://jurnalpilarprofesi.com/index.php/jpp/article/view/6 Perilaku Fisik dan Mekanis Beton Ringan Dengan Agregat Tempurung Kelapa Pada Kandungan Semen 400 2020-10-24T11:11:51+07:00 Djohan Santama djohan.santama@gmail.com Sarjono Puro purosarjono@gmail.com <p>Negara Indonesia merupakan salah satu penghasil tanaman kelapa terbesar didunia, dari akar hingga ujung tunas pohon kelapa dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari hari, daging dari buah kelapa dapat digunakan bahan pembuatan minyak dan untuk bahan tambahan makanan, sedangkan tempurungnya dibuang saja dan menjadi limbah pada lingkungan. Sampai saat ini pemanfaatan tempurung kelapa masih terbatas pada industri dan belum di olah menjadi produk teknologi,untuk itu di lakukanlah inovasi sebagai bahan campuran beton ringan,Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik beton ringan tempurung kelapa yang meliputi berat isi ,kuat tekan, modulus elastisitas, kuat tarik belah dan lentur. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Universitas Bung Karno, benda uji beton ringan yang dibuat sebanyak 45 buah yaitu 42 buah siinder ( D 15 x 30 cm ), 3 buah balok ( 15 x15x 60 cm ). Fraksi volume agregat ringan tempurung kelapa yang digunakan adalah 30%,35%,40% di pra design dan 33%,34%,36% di design,faktor air semen 280 dan kandungan semen 400 kg/m3 serta pengujian benda uji di pra design umur 28, di design umur 7,14 dan 28 hari. Pada penelitian ini di peroleh nilai yang meliputi berat isi rata rata yaitu 1533,53 kg/cm3, nilai kuat tekan dihasilkan dari yang terkecil 5,71 Mpa dan nilai yang tertinggi 6,26 Mpa dan didapat di agregat 36 %. Semakin banyak campuran agregat, semakin naik kuat tekannya,nilai Modulus Elastisitas di peroleh pada kemiringan garis pada kurva elastis 412,469 Mpa dan rasio sebesar 0,989, nilai kuat tarik belah dari yang kecil 4,25 Ton&nbsp; dan yang tinggi 5,85 Ton dan kuat lentur dari terkecil 0,78 ton dan tertinggi 0,96 ton. &nbsp;</p> 2020-12-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2020